Senin, 05 Oktober 2015

Motivasi




Contoh Kasus : Seorang siswi bernama Ani, dia mengalami kesulitan belajar di karenakan dia terpaksa masuk jurusan yang tidak ia minati karena atas kemauan orang tuanya. Dia sebenarnya masuk IPA, tetapi keinginan dia ingin masuk IPS. Ketika ia mencoba untuk pindah jurusan ternyata sama pihak sekolah tidak dibolehkan. Hal ini mengakibatkan penurunan prestasi dan mengakibatkan anak kesulitan belajar, ia menjadi sering tidur di kelas, mainan hp di kelas, penurunan motivasi belajar, suka datang terlambat, suka membolos.

Teori Motivasi

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara motivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.

Teori-Teori Motivasi

·         Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan.

·         Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja. Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi.

·         Teori Hirarki Kebutuhan: Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.

·         Takut Kehilangan vs Kepuasan: Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki.

·         Kejelasan Tujuan: Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan).

Kesimpulan dari kasus di atas yaitu seseorang tidak akan menjalani suatu hal dengan keterpaksaan, tidak akan ada dorongan dari dalam diri seseorang jika ia melakukan hal yang tidak ia senangi. Walaupun orang tua Ani menginginkan Ani masuk IPA tetapi kemampuan dan keinginan Ani masuk IPS dan ternyata sekolah pada akhirnya tidak mengizinkan untuk pindah jurusan, maka yang dijalankan oleh Ani akan berujung dengan sia-sia. Menurut Teori Kejelasan Tujuan, mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan).

Saran dari kasus diatas biarkanlah seseorang menjalani hidup sesuai dengan tujuan dan kemampuan masing-masing pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri. Biarkanlah Ani memilih IPS sesuai dengan keinginannya, orang harusnya memberikan support agar anak termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk orangtua, dan menjalankan sesuatunya dengan hati yang senang.

Daftar Pustaka :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar