Contoh
Kasus : Seorang siswi bernama Ani, dia mengalami kesulitan belajar di karenakan
dia terpaksa masuk jurusan yang tidak ia minati karena atas kemauan orang
tuanya. Dia sebenarnya masuk IPA, tetapi keinginan dia ingin masuk IPS. Ketika
ia mencoba untuk pindah jurusan ternyata sama pihak sekolah tidak dibolehkan.
Hal ini mengakibatkan penurunan prestasi dan mengakibatkan anak kesulitan
belajar, ia menjadi sering tidur di kelas, mainan hp di kelas, penurunan
motivasi belajar, suka datang terlambat, suka membolos.
Teori Motivasi
Motivasi adalah sebuah
alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau
bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu
bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua
motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya
motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang
dari luar diri kita. Sementara motivasi dari dalam ialah motivasinya muncul
dari inisiatif diri kita.
Teori-Teori Motivasi
·
Teori Insentif: Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak
atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan.
·
Dorongan Bilogis: Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual
saja. Termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu
atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi.
·
Teori Hirarki
Kebutuhan: Teori ini dikenalkan oleh Maslow
sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan
lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan
kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai
kebutuhan akan aktualisasi diri.
·
Takut Kehilangan vs
Kepuasan: Teori ini mengatakan bahwa apda
dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan
demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah
ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki.
·
Kejelasan Tujuan: Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita
memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang
akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas.
Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan).
Kesimpulan
dari kasus di atas yaitu seseorang tidak akan menjalani suatu hal dengan keterpaksaan,
tidak akan ada dorongan dari dalam diri seseorang jika ia melakukan hal yang
tidak ia senangi. Walaupun orang tua Ani menginginkan Ani masuk IPA tetapi
kemampuan dan keinginan Ani masuk IPS dan ternyata sekolah pada akhirnya tidak
mengizinkan untuk pindah jurusan, maka yang dijalankan oleh Ani akan berujung
dengan sia-sia. Menurut Teori Kejelasan Tujuan, mengatakan bahwa kita akan
bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul
bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan
yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan
tujuan).
Saran
dari kasus diatas biarkanlah seseorang menjalani hidup sesuai dengan tujuan dan
kemampuan masing-masing pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri.
Biarkanlah Ani memilih IPS sesuai dengan keinginannya, orang harusnya
memberikan support agar anak termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk
orangtua, dan menjalankan sesuatunya dengan hati yang senang.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar