Contoh
Kasus
Amerika Serikat : Budaya
organisasi orang Amerika terkait dengan inovasi. Jadi, mereka akan menciptakan
berbagai inovasi dalam meningkatkan kemajuan perusahaan mereka. Orang Amerika
juga menganut budaya Organisasi Kapitalisme, yaitu memupuk kekayaan sendiri,
serta menganut prinsip kepemimpinan dan budaya feodal yang mengutamakan
perbedaan harkat dan martabat antar petinggi dan bawahan, atasan dan karyawan.
Jepang : Jepang dikenal
dengan budaya on time alias tepat
waktu dan sangat menghargai waktu. Orang
Jepang sangat etia pada perusahaan dan menghargai pendapat orang lain. Budaya
Organisai orang jepang disebut dengan kaizen,
yang artinya penyempurnaan berkesinambungan, yang melibatkan semua anggota
dalam hirarki perusahaan, baik manajemen maupun karyawan. Metode kaizenini dilakukan dengan mengubah cara
kerja karyawan, seingga karyawan bekerja lebih produktif, tidak terlalu
melelahkan, lebih efisien, dan aman, serta memperbaiki peralatan dan
memperbaiki prosedur kerja perusahaan.
Teori
Budaya organisasi adalah
sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu
organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna
bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh
organisasi. Budaya organisasi
menurut Robbins adalah suatu sistem
makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi
tersebut dengan yang lain.
Tujuh
karakteristik dalam Budaya Organisaisi :
1.
Inovasi dan
pengmbilan resiko. Sejauh mana para karyawan mendorong agar
inovatif dan mengambil resiko.
2.
Perhatian
terhadap detail. Sejauh mana para karyawan diharapkan
memperlihatkan presisi (kecermatan), analisis, dan perhatian terhadap detail.
3.
Orientasi
hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu.
4.
Orientasi
orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan dampak
hasil-hasil pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5.
Orientasi
tim. Sejauh
mana kegiatan kerja diorganisasikan berdasarkan tim, bukannya berdasarkan
individu.
6.
Keagresifan. Sejauh
mana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai.
7.
Kemantapan. Sejauh
mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo bukannya
pertumbuhan.
Fungsi
Budaya Organisasi
Menurut
Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
·
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
organisasi dan yang lain.
·
Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
·
Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang
lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
·
Budaya merupakan perekat sosial yang membantu
mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk
dilakukan oleh karyawan.
·
Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Kesimpulan
dari kasus diatas bahwa setiap negara memiliki budayanya masing-masing, dan
budaya organisasi merupakan suatu sistem makna bersama yang dianut
oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan yang lain. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak
terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh
masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun
bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara
berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat
anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan
keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu,
budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya
dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Saran
Setiap negara memimiki budaya yang
berbeda maka kita harus saling menghargai budaya-budaya lain. Begitu pula dalam suatu perusahaan
memiliki budaya yang berbeda untuk mencapai tujuan dalam pekerjaannya. Maka Budaya Organisasi di dalam
perusahaan memiliki peran penting dalam perusahaan untuk menciptakan jati diri
karyawan, mengembangkan keikutsertaan pribadi dengan perusahaan, dan menyajikan pedoman perilaku kerja bagi karyawan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar